Ditulis pada tanggal 30 Juli 2017, oleh admin, pada kategori Berita

demo_pengoperasian_mobil_damkar_ub_1515_20170728163822Selama tiga hari, Senin-Rabu (24-26/07/2017) Bagian Umum, Hukum dan Tata Laksana Universitas Brawijaya (UB) mengadakan pelatihan Pemadam Kebakaran yang berlangsung di Kampus II Dieng. Pelatihan ini berkaitan dengan pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran yang merupakan Instruksi Rektor untuk antisipasi apabila suatu saat terjadi kebakaran khususnya di kampus UB maupun lingkungan sekitarnya.

“Terkait pengadaan mobil damkar, pelatihan ini memang diperlukan. Karena untuk pengoperasian mobil damkar ini perlu keahlian dan pengetahuan tersendiri. Pelatihan awal diberikan oleh pemateri dari PT. Matra Perkasa Utama terutama dalam hal pengoperasian dan perawatan,” ujar Kabiro Umum dan Kepegawaian Drs. Syarif Utomo, MM

Lebih lanjut Syarif menjelaskan, ada dua mobil damkar yang kini dimiliki UB. Yang pertama mobil damkar Double Cabin dengan kapasitas 5.000 L yang memerlukan 6 orang dalam pengoperasiannya. Yang lebih kecil adalah mobil damkar Single Cabin dengan kapasitas 4.000 L yang membutuhkan 3 orang dalam pengoperasiannya. Kedua mobil tersebut dapat menjangkau lantai 6 hingga lantai 8 dengan menggunakan tangga.

Menurut Syarif, kegiatan ini masih merupakan pelatihan awal. Jika sudah terbentuk tim nantinya, maka akan ada pelatihan lanjutan yang rencananya akan bekerjasama dengan Dinas Pemadam kebakaran Pemprov Jatim di Surabaya.

“Perlu pelatihan khusus dalam menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran, tidak hanya keberanian tetapi juga mental dan kedisiplinan. Oleh karena itu pelatihan lanjutan sangat diperlukan. Harapan kami setelah terbentuk Tim Damkar UB, nantinya tim tersebut akan kita kirim ke Dinas Pemadam Kebakaran Pemprov di Surabaya untuk lebih memperdalam pengetahuan dan keahlian teknis sebagai petugas pemadam kebakaran,” pungkas Syarif.

Membuka pelatihan ini, Wakil Rektor I Prof. Dr. Ir. Kusmartono berharap pemanfaatan mobil damkar bisa sesuai dengan SOP dan berfungsi secara maksimal. Selain itu juga bermakna, tidak hanya untuk UB tetapi juga lingkungan sekitar dan masyarakat Malang pada umumnya.

“Agar mobil bisa berfungsi maksimal, perawatan sangat diperlukan. Selain itu juga perlu evaluasi terhadap akses jalan fakultas-fakultas yang ada di UB. Daerah mana yang perlu diperbaiki mengingat mobil damkar perlu gate yang memenuhi syarat agar bisa masuk sedekat mungkin dengan tempat kejadian,” jelasnya. [ronny/Humas UB]

Sumber: Prasetya Online